Info seputar SGP Hari Ini 2020 – 2021.
Kapanlagi. com – Meninggalnya Melisha Sidabutar menjadi kabar mengejutkan bagi banyak pihak. Tak tersedia yang menyangka jika gadis yang masih berusia 19 tahun tersebut meninggal usai dikenal sebagai satu diantara kontestan Indonesian Idol yang lulus memenangkan golden ticket saat audisi.
Kepergian Melisha Sidabutar ini tentu menjadi pukulan berat bagi keluarga dan orang-orang terdekatnya, terutama saudara kembarnya, Melitha Sidabutar. Meski tak bisa berhenti menangis saat pemakaman berlangsung, Melitha rupanya sudah merelakan kepergian sang kakak.
“Ya pasti prihatin ya sebagai kembaran, sebelah jiwanya hilang tapi dia sudah relakan. Biar Tuhan kasih penghiburan, harap doanya aja, ” tutur Mounstar Sidabutar, ayah Melisha dan Melitha Sidabutar saat ditemui di TPU Pedurenan, Bekasi, Jawa Barat, Kamis (10/12).
1. Role Model
KapanLagi. comĀ®/Budy Santoso
Melitha Sidabutar yang berusaha tegar meski banjir air mata selama pemakaman berlaku pun sempat buka suara dalam depan media. Ia mengucapkan terima kasih dan mengenang sosok kembaran yang selama ini jadi role model -nya tersebut.
“Kaget ya segenap ya. Makasih semua. Aku tunggal sebagai kembarannya, dia menjadi role model. Melisha sayang sama kita semua, terima kasih semua. Dia yang ajarin aku, ‘ apa sih yang mau dicari di dunia? ‘, dia pikirannya lurus, hanya mau serupa Tuhan Yesus, ” katanya.
2. Kronologi Meninggalnya Melisha
Sebelumnya, Mounstar Sidabutar sempat membeberkan jalan meninggalnya sang putri. “Jadi begini, dia itu sebetulnya tak penyakit jantung. Sebetulnya awalnya tempat lemah, jadi kita di panti aja deh karena takut Covid-19 kan. Setelah itu kita bawa ke rumah sakit karena pernapasannya kurang baik, terus kita rontgen, setelah di-rontgen ada di katupnya itu, ” tuturnya.
Ia pun melanjutkan, “Menurut dokter, dalam katupnya itu ada pemekaran kecil, karena di rumah sakit itu tidak ada dokter jantung, kita bawa dulu ke rumah. Rancangan mau ke Mitra Keluarga, tapi sebelum ke Mitra Keluarga kita ke rumah dulu kita sedia berdoa dulu, mau berjamuan sama dia. ”
“Nah, habis dia permisi bersetuju ke kamar mandi sebentar, sesudah itu dia ditemani mamanya ke kamar mandi. Saya yang nganter karena dia agak lemah. Sesudah dari kamar mandi, di danau dia sudah lemah sekali. Tersebut memang Tuhan sudah panggil tempat, sudah sampai di situ, ” pungkasnya.